Ria Sidak Drainase Jodoh

Kamis, 28-08-2008 | 00:31:10

BATAM, TRIBUN – Wakil Wali Kota Batam, Ria Saptarika , Rabu (27/9) meninjau Tanah Longsor Jodoh untuk melihat drainase yang tersumbat. Wawako mengelilingi drainase itu mulai dari jalan besar Tanah Longsor sampai ke Wisma Bahari dekat Hotel Good way.

Ria menyebut, drainase tersumbat ini sudah dikeluhkan warga bertahun-tahun, namun belum juga teratasi. “Saya melihat drainase menyempit, ada genset diatas drainase. Kita akan menertibkan ini, kalau pemilik genset tidak mau memindahkan gensetnya kita akan bongkar sendiri,” kata Ria yang didampingi Kadis PU Harry Roekanto, Kabid Perijinan Tata Kota Mustafa, Camat Batuampar Hendri, Lurah Sei Jodoh dan Kasatpol PP Azwan.

Saat berdialog dengan pengurus RT setempat, diketahui drainase ini sudah tersumbat cukup lama sehingga banjir mengancam Komplek Ruko Roma Sumatera dan Nagoya Square. Warga sudah berulang kali minta Pemko Batam dan OB serius mengawasi pelaksanaan pembangunnan parit di Tanah Longsor. Selain itu, warga sudah berulangkali hearing dengan Komisi III DPRD Kota Batam, namun tidak ada hasil.

Beberapa waktu lalu OB sempat memperbaiki drainase di jalan besar, namun karena lumpur selalu terbawa dari lokasi penimbunan lumpur tetap saja masuk drainase. Saat hujan turun, lumpur mengalir dari tanah timbunan itu menuju ruko di tanah longsor. Bahkan air masuk ke dalam ruko setinggi 60 centi meter. Penyebab banjir di daerah Tanah Longsor RT 02/RW 01 Kelurahan Sungai Jodoh disebabkan kecilnya drainase.

Sementara di kaki bukit ada penimbunan tanah di lokasi milik PT Mega Wahana Perkasa yang sampai saat ini dibiarkan begitu saja tanpa di bangun.

Camat Batuampar Hendri mengaku sulit melacak kantor PT Mega Wahana Perkasa (MWP). “Kita sudah panggil untuk mengadakan rapat namun staf yang mengantar surat kesulitan karena tidak diketahui di mana kantornya. Pernah dulu mereka kita ajak rapat dan berjanji akan menanam rumput di lokasi yang ditimbun tapi sampai sekarang belum ada,” papar Hendri.

Kepala Bidang (Kabid) Perijinan Tata Kota Mustofa menyebut tidak akan mengeluarkan izin apabila drainase tetap bermasalah. “Kami minta agar perusahaan itu bisa membuat drainase bagus, kalau tidak dibuat izinnya tidak akan kami berikan,” tegasnya. (hat)