Pelantikan Walikota & Wakil Walikota Batam 2011-2016

BATAM KOTA (BP) – Gubernur Kepri, HM Sani, memberikan wejangan panjang lebar kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Ahmad Dahlan-Rudi usai dilantik, Selasa (1/3) di Gedung DPRD Kota Batam. Sani menekankan, menjadi pemimpin harus lebih merakyat dan tidak bersikap layaknya seorang penguasa.

Wali kota Batam Ahmad Dahlan bersalaman dengan mantan Wakil Wali Kota Batam Ria Saptarika dan disaksikan Wakil Wali Kota Rudi, di acara malam pisah sambut di Hotel Pacific, Selasa (1/3).

“Pemimpin itu bukan penguasa, tapi pelayan masyarakat,” kata Sani dalam sambutannya usai melantik Dahlan-Rudi di Gedung DPRD Kota Batam, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Sani juga menyampaikan beberapa pesan kepada Dahlan-Rudi.

Katanya, pemimpin daerah memiliki tiga tugas pokok. Yakni pemberdayaan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan rakyat secara merata atau justice for all.

Tugas-tugas tersebut jelas tertuang dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Hal ini juga, kata Sani, yang disampaikan oleh Presiden RI saat berkunjung ke Kepri, beberapa hari lalu. “Ini tugas yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” ujar Sani.

Gubernur mengingatkan, seorang pemimpin dipilih karena dianggap mampu secara teknis dan kompetensi. Namun begitu, belum tentu pemimpin tersebut lebih baik dari orang lain. Untuk itu, menjadi pemimpin harus siap dikoreksi.

Tugas lain seorang pemimpin, lanjut Sani, harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan. Kepala daerah juga dituntut memiliki jiwa yang sensitif dan responsif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi rakyatnya.

“Seperti kita ketahui bersama, saat ini sekitar 18,51 persen penduduk di Kepri masih miskin. Ini tugas kita bersama untuk mengentaskan kemiskinan itu,” katanya.

Seperti biasa, dalam pidatonya Sani selalu menggunakan bahasa gado-gado. Yakni kombinasi antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Tak jarang Sani lebih dulu memakai istilah-istilah dalam Bahasa Inggris, baru kemudian dijabarkan dalam Bahasa Indonesia.

Salah Ucap Sumpah

Proses pengambilan sumpah jabatan Dahlan-Rudi kemarin sedikit kurang lancar. Ada dua kali kesalahan Dahlan-Rudi saat mengucapkan sumpah jabatan. Gubernur Kepri, HM Sani, terpaksa mengulang pembacaan sumpah, khusus untuk kata-kata yang gagal ditirukan oleh Dahlan-Rudi.

Pengulangan pertama terjadi untuk kata-kata ”seadil-adilnya”. Pengucapan kata-kata ini diulang karena Dahlan dan Rudi kurang kompak menirukan ucapan gubernur. Pengulangan kedua pada kata ”Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Pada kata-kata ini, Dahlan-Rudi tampak terbata-bata, sehingga Sani kembali mengulangi bacaannya.

Selain itu, pelantikan Dahlan-Rudi kemarin juga molor dari jadwal. Acara baru dimulai sekitar 10.15 WIB. Padahal acara ini dijadwalkan pada pukul 09.30 WIB. Keterlambatan sejumlah anggota DPRD Kota Batam juga menambah ketidaksempurnaan acara pelantikan, kemarin.

Tampak hadir, sejumlah kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam pada Pilwako Batam 2011. Antara lain, Nada F Soraya, Syamsul Bahrum dan Aripin Nasir. Sementara kandidat Wali Kota nomor urut 5, Amir Hakim Siregar, tidak kelihatan.

Amir Hakim beralasan, ia tidak hadir karena surat undangan berkop garuda yang ditanda tangani Ketua DPRD Batam, Surya Sardi, diberikan ke salah satu staf RS Ibu dan Anak (RSIA). ”Kalau memang panitia serius mengundang saya, mestinya surat tersebut langsung ditujukan ke rumah atau pihak sekretariat DPD Hanura. Bukan malah diberikan ke RSIA,” ujarnya.

Apalagi penulisan nama marga yang harusnya Siregar, Kata Amir Hakim, dibuat oleh panitia dengan nama marga Nasution. “Saya tegaskan itu namanya tak mengundang, bahkan cenderung melecehkan saya dan institusi saya,” katanya.

Tak Ada Program 100 Hari

Usai dilantik di Gedung DPRD Kota Batam, Ahmad Dahlan-Rudi langsung menggelar jumpa pers di lantai V Kantor Wali Kota, Selasa (1/3). Kepada para awak media, keduanya membeberkan sejumlah komitmen pembangunan selama lima tahun ke depan.

Ahmad Dahlan menyebutkan, ada tiga sektor yang akan menjadi konsentrasi Pemko Batam periode 2011-2016. Pertama, pembangunan infrastruktur yang meliputi jalan, pembangunan drainase untuk mengatasi banjir dan pemenuhan sarana pendidikan. “Selama lima tahun ke depan, insya Allah tiga persoalan ini akan selesai,” katanya.

Kedua, penguatan pembangunan ekonomi. Ini sesuai dengan visi pemerintahan Dahlan-Rudi yakni mewujudkan Batam menjadi bandar dunia madani dan lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan yang ketiga adalah pembangunan pelabuhan kontainer di Batuampar.

“Dari dulu saya ingin memaksimalkan potensi Batam sebagai kawasan transhipmen. Maka pembangunan container port ini menjadi salah satu prioritas kami,” kata Dahlan.

Di hadapan para wartawan Dahlan mengatakan, dirinya tidak memiliki konsep program 100 hari kerja. Namun, bersama Rudi ia akan menjalankan program-program kerja sesuai yang tertuang dalam rencana kerja pemerintah dalam APBD Kota Batam 2011.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Rudi, menyatakan tidak akan alergi dan tertutup dengan insan pers. Katanya, media merupakan partner pemerintah untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. Namun, di satu sisi Rudi meminta supaya insan pers juga bekerja secara profesional.

“Sehingga berita-berita yang muncul nantinya merupakan berita yang benar dan akurat,” kata Rudi.

Selain Dahlan-Rudi, jumpa pers kemarin juga dihadiri mantan Wakil Wali Kota Batam, Ria Saptarika. Dalam kesempatan tersebut Ria menyatakan siap membantu Pemko Batam dengan kemampuan yang ia miliki.

Kepada Rudi, Ria berpesan supaya terus meningkatkan pemberdayaan masyarakat, kepemudaan dan pemberdayaan wanita. Selain itu, kata Ria, seorang wakil wali kota juga memiliki tugas untuk terus menjaga kerukunan antar umat beragama. (par/gas/hda/cha)

Sumber: http://www.batampos.co.id/2011/mar/02/dahlan-rudi-sempat-salah-ucapkan-sumpah.html

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.